Pohon Bengkok
Suatu hari, Seorang bapak ditemani anaknya berjalan-jalan ke
tempat yang sunyi. Dan akhirnya sampai di kebun dengan pohon-pohon yang
indah, bunga-bunga yang harum, dan buah-buahnya yang ranum. Ada sebuah
pohon kecil di pinggir jalan yang condong karena ditiup angin dan
ujungnya hampir menyentuh tanah. Bapak yang bijak itu berkata kepada
anaknya, "Lihatlah pohon yang miring itu. Coba luruskan lah nak..!
Anaknya pun bangkit menuju pohon itu. Dengan mudah dia berhasil
meluruskannya.
Mereka terus berjalan dan bertemu dengan sebuah pohon besar, batangnya banyak yang bengkok. Bapak itu berkata kepada anaknya, "Anakku, lihatlah pohon ini. Betapa ia sangat memerlukan orang yang mau berbuat baik kepadanya untuk meluruskannya. Kesanalah, lakukanlah apa yang kamu lakukan pada pohon sebelumnya. Kemudian ia mencoba
untuk meluruskan pohon besar itu..Kemudian anaknya tersenyum terheran-heran. Dia menjawab, "Aku bukan tidak mau berbuat baik. Hanya saja pohon itu tidak mungkin diluruskan, karena usianya yang sudah tua. Benar, itu mungkin bisa dilakukan pada saat ia masih muda. Kalau sekarang, mana mungkin?" Dia berkata, "Kamu benar, anakku. Siapa yang tumbuh di atas sesuatu, maka ia menjadi tabiatnya. Beradablah sejak kecil, niscaya adab itu selalu menemanimu sampai kamu dewasa.
Kemudian keduanya pulang dan bapak bijak itu melantunkan syair,
"Budi pekerti itu berguna bagi bocah semasa kecilnya.
Adapun pada masa kepala telah beruban,
maka ia tidaklah berguna
Sesungguhnya jika kamu meluruskan ranting,
maka ia bisa lurus.
Sementara kayu, tidaklah mungkin kamu bisa meluruskannya.
sumber : http://www.facebook.com/notes/hilwa-zakira/kisah-pohon-kecil-dan-pohon-besar-yang-bengkok/163716177011729
Mereka terus berjalan dan bertemu dengan sebuah pohon besar, batangnya banyak yang bengkok. Bapak itu berkata kepada anaknya, "Anakku, lihatlah pohon ini. Betapa ia sangat memerlukan orang yang mau berbuat baik kepadanya untuk meluruskannya. Kesanalah, lakukanlah apa yang kamu lakukan pada pohon sebelumnya. Kemudian ia mencoba
untuk meluruskan pohon besar itu..Kemudian anaknya tersenyum terheran-heran. Dia menjawab, "Aku bukan tidak mau berbuat baik. Hanya saja pohon itu tidak mungkin diluruskan, karena usianya yang sudah tua. Benar, itu mungkin bisa dilakukan pada saat ia masih muda. Kalau sekarang, mana mungkin?" Dia berkata, "Kamu benar, anakku. Siapa yang tumbuh di atas sesuatu, maka ia menjadi tabiatnya. Beradablah sejak kecil, niscaya adab itu selalu menemanimu sampai kamu dewasa.
Kemudian keduanya pulang dan bapak bijak itu melantunkan syair,
"Budi pekerti itu berguna bagi bocah semasa kecilnya.
Adapun pada masa kepala telah beruban,
maka ia tidaklah berguna
Sesungguhnya jika kamu meluruskan ranting,
maka ia bisa lurus.
Sementara kayu, tidaklah mungkin kamu bisa meluruskannya.
sumber : http://www.facebook.com/notes/hilwa-zakira/kisah-pohon-kecil-dan-pohon-besar-yang-bengkok/163716177011729
Komentar
Posting Komentar